Kamera E-TLE Telah Terpasang di 12 Titik dari Harmoni hingga Bundaran Senayan

AGEN DOMINO 99 - Polda Metro Jaya telah memasang kamera Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) dengan teknologi yang bisa memantau lebih banyak pelanggaran lalu lintas di 12 titik. Kamera-kamera itu siap mengawasi para pengendara dari kawasan Harmoni hingga Bundaran Senayan, Jakarta.




"Saat ini ada sejumlah 12 titik lokasi yang sudah terjangkau oleh kamera E-TLE atau bertambah 10 titik dari sebelumnya," kata Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir di Jakarta.

Kamera E-TLE, kata Nasir, saat ini terdiri atas kamera pengenal plat nomor kendaraan otomatis (ANPR), kamera check point dan pemantau kecepatan (speed radar).

Untuk kamera ANPR, berada di empat lokasi sepanjang Jalan Gajah Mada hingga Jalan MH Thamrin. Sementara kamera check point ada di delapan lokasi sepanjang Jalan Sudirman hingga Thamrin.

"Penambahan dan peningkatan teknologi kamera ini di Jakarta, karena ibu kota merupakan proyek percontohan (pilot project) E-TLE di Indonesia," kata dia.

Perangkat sistem E-TLE yang ada saat ini memiliki berbagai keunggulan, seperti kamera ANPR yang secara otomatis dapat mendeteksi jenis pelanggaran marka dan lampu lalulintas serta mendeteksi plat nomor kendaraan untuk kemudian disinkronkan dengan database kendaraan.

Selanjutnya adalah kamera check point yang secara otomatis dapat mendeteksi jenis pelanggaran ganjil-genap, tidak menggunakan sabuk keselamatan, dan penggunaan ponsel serta terkoneksi dengan database kendaraan.

Sedangkan speed radar, yaitu sensor yang dikoneksikan dengan kamera check point untuk mendeteksi secara seketika (real time) kecepatan kendaraan yang melintas sehingga otomatis akan memberikan sinyal capture bagi kendaraan yang melebihi batas kecepatan.

Sementara itu, Kasi STNK Ditlantas Polda Metro Jaya, Arif Fazlurrahman mengatakan dengan sistem E-TLE yang baru, ada beberapa jenis pelanggaran yang terdeteksi. Sebelumnya hanya pelanggaran menerobos lampu merah dan pelanggaran marka.

"Dalam sistem baru ini, dapat mendeteksi penerobos lampu merah, pelanggaran ganjil-genap, pelanggaran marka jalan, pelanggaran batas kecepatan, tidak mengenakan sabuk keselamatan sampai menggunakan ponsel saat berkendara," ujarnya seperti dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).

Sistem tilang elektronik atau E-TLE mulai diuji coba pada 1 Oktober 2018, menurut Ditlantas Polda Metro Jaya, sangat berdampak positif. Berdasarkan data pelanggaran lalu lintas di lokasi yang terpasang sistem E-TLE, secara berangsur-angsur mengalami penurunan hingga 44,2 persen selama empat bulan masa uji coba.

Tercatat di Jakarta telah dilakukan sejumlah 6.125.726 penindakan pelanggaran. Artinya dalam sehari rata-rata telah terjadi sekitar 2.800 penindakan pelanggaran lalu lintas. - Daftar SahabatQQ
Share:

GUNUNG BERAPI DI SULUT SIAGA, PVMBG HIMBAU MASYARAKAT TETAP TETANG

AGEN DOMINO 99 - Dua gunung berapi di Sulawesi Utara berstatus Siaga (level III). Dua gunung tersebut adalah Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara.


"Kedua gunung api tersebut Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara," ujar Kepala Subbidang Mitigasi Pengamatan Gunung Berapi di Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana seperti dikutip dari Antara, Senin (1/4/2019). 

Sementara itu, Gunung Lokon di Kota Tomohon, yang mengalami erupsi pada Agustus 2015, hingga saat ini masih berstatus Waspada (level II). Kemudian, Gunung Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe), Gunung Ruang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Tangkoko (Kota Bitung), Gunung Mahawu (Kota Tomohon), dan Gunung Ambang (Kabupaten Bolaang Mongondow) berstatus Normal (level I).

"Masyarakat diharapkan tetap tenang dan menjaga kesiapsiagaan serta mengikuti rekomendasi dari PVMBG," katanya.

PVMBG meminta masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api berstatus Siaga tetap mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik. Selain itu, masyarakat diminta tidak melakukan pendakian ke tempat-tempat yang dilarang.

"Masyarakat masih bisa melakukan aktivitas," ujar Devy.

Devy mengatakan hingga saat ini hanya warga di sekitar Gunung Karangetang yang berada di Pulau Siau yang membutuhkan evakuasi. Sementara itu, warga di sekitar Gunung Soputan, meskipun berstatus Siaga, tidak dievakuasi.- Daftar SahabatQQ
Share:

KUNJUNGI SAHABATQQ

 SAHABATQQ

KUNJUNGI JUGA SITUS PARTNER KAMI

 TiketQQ

Recent Posts